
Kabupaten Mimika melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau Bappeda, menggelar Seminar Pendahuluan Kajian Potensi dan Kelayakan Pengembangan Budidaya Perikanan Darat Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu 30 Juli 2025, bertempat di kantor Bappeda Mile 32, Papua Tengah.
Acara ini dibuka langsung oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Mimika, Ananias Faot, serta dihadiri oleh sejumlah perwakilan OPD, lembaga adat, dan narasumber dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Papua, Manokwari.
Dalam sambutannya, Ananias Faot menyampaikan bahwa Indonesia memiliki wilayah daratan, laut dan pesisir yang luas dan strategis sebagai pilar pembangunan ekonomi nasional. Kabupaten Mimika, yang berada di Papua Tengah, disebutnya sebagai salah satu wilayah dengan bentang alam yang sangat beragam, mulai dari kawasan pesisir, dataran rendah hingga pegunungan.
Kabupaten Mimika memiliki lahan luas serta sumber air tawar yang memadai, yang dinilai sangat potensial untuk pengembangan budidaya perikanan darat. Hal ini juga sejalan dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 9 Tahun 2020, di mana perairan darat termasuk wilayah pengelolaan perikanan nasional.
Ananias menambahkan, pengembangan budidaya ikan air tawar seperti lele, nila, gurami, dan ikan mas memiliki nilai ekonomi tinggi serta peluang besar untuk menyerap tenaga kerja lokal. Namun, sejumlah tantangan masih perlu diatasi, seperti keterbatasan infrastruktur, rendahnya akses terhadap teknologi, hingga minimnya pelatihan masyarakat.
Melalui kajian ini, diharapkan dapat diidentifikasi potensi dan kelayakan budidaya perikanan darat di Mimika secara menyeluruh. Hasil kajian nantinya akan menjadi dasar dalam merumuskan strategi pembangunan sektor perikanan darat yang berkelanjutan, memperhatikan aspek ekologi, kearifan lokal, serta penguatan kapasitas masyarakat.