Dalam giat tersebut dipaparkan hasil intervensi stunting di mimika berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2021-2022 oleh dinas kesehatan mimika telah mencapai 12 persen yang berada dibawah target nasional sebesar 14 persen yang dimana menunjukan adanya kemajuan dalam penanganan stunting di mimika.
Secara terperinci pemaparan intervensi stunting dipaparkan langsung kadiskes mimika reynold ubra, tim iney dirjen bina bangda kementerian dalam negeri (kemendagri) regional v, uty, serta sekretaris bappeda mimika yoseph manggasa.
Dijelaskan angka kasus stunting cukup merata di kabupaten mimika, namun dari 18 distrik, dari data dinas kesehatan mimika distrik wania terdapat kasus menonjol di kelurahan kamoro jaya, wonosari jaya, dan keakwa berdasarkan hasil timbang balita tiap puskesmas per januari hingga juni 2023. Namun dalam prosesnya, kerja bersama lintas sektor baik pemerintah, swasta hingga kampung untuk intervensi stunting terus dilakukan untuk menekan angka stunting di mimika.
Penguatan komitmen bersama lintas sektor pun dilakukan dengan penandatanganan nota kesepahaman untuk melaksanakan delapan (8) aksi konvergensi pencegahan dan penurunan stunting, yang diantaranya mengintensifkan gerakan masyarakat hidup bersih dan sehat (phbs) diseluruh perangkat daerah, distrik hingga kampung, serta pendampingan keluarga 5 kelompok sasaran yaitu remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita umur 0-59 bulan sesuai dengan program kerja masing-masing di tiap opd maupun kelembagaan tim pelaksana eliminasi stunting di mimika.